Ternyata Sosok Jenius Phunsukh Wangdu Memang Ada



Bagi anda penggemar film India pasti pernah menonton Film India berjudul 3 Idiots yang dibintangi oleh Amir Khan. Film yang laris setelah rilis pada tahun 2009 menceritakan tentang sosok Jenius bernama Phunsukh Wangdu. Seorang Insinyur yang memegang 400 paten atas namanya yang sangat diinginkan oleh seorang investor dari Jepang.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa sebenarnya sosok Phunsukh Wangdu dalam film itu diilhami dari kisah seorang insinyur dari Leh, salah satu distrik yang berada di wilayah Ladakh, negara bagian Jammu dan Kashmir. Dan Insinyur itu sendiri bernama Sonam Wangchuk.

Wangchuk sendiri sudah berusia 51 tahun dan membangun beberapa Ice Stupa untuk memfasilitasi irigasi di daerah gurun Himalaya Barat.

Gundukan es itu difungsikan sebagai mini-gletser yang perlahan-lahan akan mencair dan mengirim air ke area pertanian. Dan tahukah bahwa istilah Ice Stupa itu ternyata ia yang menciptakan.

Wangchuk menghabiskan hari-harinya dengan bekerja di Ladakh yang berada di ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut.

Daerah ini dikenal sebagai wilayah yang miskin air bersih, terlebih ketika musim tanam dan musim panen tiba. Dan upaya pemberdayaan pertanian ini telah diakui secara internasional.

Atas jasanya itu, Wangchuk diganjar penghargaan prestisius Rolex Award for Enterprise 2016.

Penghargaan ini diberikan tahun lalu di Los Angeles, AS, untuk mereka “Yang telah mengubah dunia dengan pemikiran yang inovatif dan dinamis.”



Tak hanya itu, Wangchuk juga telah mendirikan sebuah sekolah di Ladakh yang disebut SECMOL—kependekan dari Students’ Educational and Cultural Movement of Ladakh.

Sekolah ini memungkinkan murid-muridnya bisa belajar dengan menyenangkan dan praktis alih-alih bertungkus lumus dengan teks dan buku ajar.

Sekolah ini sengaja ditujukan kepada anak-anak yang dianggap “gagal” secara sosial dan akademis.

Ia percaya bahwa menghafal akan membunuh proses belajar dan, pada gilirannya, kepercayaan seorang siswa.


“Jika orang gagal dapat mencapai puncak mimpinya, itu artinya ada yang tidak beres dengan sistem pendidikan kita,” ujar, seperti dilaporkan Flame Buzz.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »