Manusiawi.com - Saya sendiri belum pernah merasakan bagaimana rasanya rep-repan itu. Tapi paman saya pernah bercerita tentang pengalamannya terkena rep-repan atau ada yang bilang ketindihan syetan. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu kakaknya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Dalam mimpinya ia melihat kakanya itu berjalan mendekati dengan wajah tanpa ekspresi.
Tidak disangka kakaknya itu menyerang secara tiba-tiba dan langsung mencekiknya. Sontak paman saya langsung kaget dan berusaha melepas cekikan kakaknya itu. Akibat cekikan itu paman saya meronta karena tidak bisa bernafas. Namun sekuat apapun ia meronta tetap saja tidak mampu melepas cekikan itu.
Anehnya adalah ketika meronta itu, paman sudah merasa sadar dari tidurnya meski belum kesadaran penuh. Rasa tercekik itu seperti terus melekat meski ia sadar itu hanya mimpi. Dan akhir cerita paman saya berhasil melepas cekikan itu bersamaan dengan terbangunnya ia dari tidur.
Saat paman bercerita tentang mimpi itu hampir semua yang mendengar berpendapat bahwa itu adalah ulah syetan yang menganggu tidurnya.
Tapi benarkah rep repan itu adalah ulah syetan yang menjahili orang yang tidur. Kalau benar tentu saja itu hal yang sangat berbahaya. Karena itu artinya adalah kita bisa saja dibunuh oleh syetan saat sedang tidur.
Menurut Al Cheyne seorang peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, Al Cheyne, rep repan adalah kondisi yang dialami seseorang yang tidur dalam keadaan sangat lelah atau kurang tidur. Menurutnya orang yang tertidur dalam kondisi tersebut akan terganggu gelombang otaknya. Rep repan juga bisa menimpa seseorang yang memiliki pola tidur yang buruk.
Berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam empat tahapan. Tahapan pertama yaitu tidur dalam kondisi masih setengah sadar. Tahap ke dua adalah tidur dalam tahap pulas. Tahap ke tiga adalah tidur dalam keadaan sangat pulas dan tahap ke empat adalah tidur dalam keadaan paling pulas.
Tahap tidur ke empat biasa disebut REM (Rapid Eye Movement). Di tahap REM inilah biasanya rep-repan terjadi. Ketika waktu bangun tiba maka otak sudah mulai kembali kesadarannya. Namun karena ia tidur begitu pulasnya sehingga tubuh belum begitu sempurna kesadarannya. Akibatnya ia sudah merasa sadar namun sulit untuk bangun dari tidurnya. Ia merasa sudah menyadari dirinya yang tertidur namun tubuhnya yang pulas karena letih membuatnya tidak mampu bangun dari tidurnya.
Pada saat itu maka biasanya fikiran akan terkejut dan kalut sehingga sesuatu yang buruk memasuki fikirannya yang dianggapnya sebagai sesuatu yang nyata.
Maka bagi yang pernah atau sering mengalami rep-repan perlu menganalisa bagaimana kondisinya saat tidur. Apakah ia tidur saat terlalu lelah, saat mengantuk berat atau saat pola tidurnya yang buruk.
Namun jika hal di atas tidak terjadi namun masih mengalami rep-repan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Karena fenomena rep-repan itu juga kerap menyerang orang yang mengalami penyakit narcolepsy atau depresi.
Bagaimana menurut anda apakah rep-repan itu benar-benar diganggu syetan atau hanya mitos yang beredar di masyarakat.