Sebelum Beli Fidget Spinner Berikut 5 Fakta Uniknya Hingga Populer



Belakangan ini anda pasti tahu dan sering melihat mainan yang baru ini ramai dimainkan. Mungkin juga anda pernah melihat prihal mainan Spiner di Media Sosial yang begitu populer saat ini. Sebuah mainan berbentuk baling-baling mini yang diputar dengan tangan kini telah menjadi banyak perhatian. Begitu populernya bahkan Wall Street Journal sampai menyebut Fidget Spinner sebagai mainan yang wajib dimiliki tahun ini.

Padahal cara memainkannya sangat sederhana yaitu cukup menekan tengahnya dengan jari jempol dan telunjuk. Lalu putar baling-balingnya dengan jari yang lain. Sangat sederhana bukan.? 

Anda bisa memiliki harga Fidget Spinner ini dengan murah sekitar puluhan ribu saja. Namun jangan kaget kalau anda menemukan minan Fidget Spinner ini dengan harga hingga jutaan rupiah.

Perbedaan harga tersebut selain ditentukan oleh bahan pembuatan juga ketahanan Spinner saat berputar. Konon ada spinner yang tahan berputar tanpa berhenti selama 2 menit padahal ia tidak memakai baterai. 

Ditengah populernya mainan tersebut ternyata mainan Fidget Spinner ini memiliki fakta unik yang tidak banyak diketahui. Berikut fakta unik dibalik kisah mainan Fidget Spinner tersebut :

1. Dibuat pertama kali pada tahun 90-an

Kepopuleran Spinner saat ini membuat orang mengira kalau mainan ini dibuat pertama kali pada tahun belakangan saja. Padahal mainan Fidget Spinner ini sudah pernah muncul dan dimainkan pada tahun 1993. Mainan ini ditemukan oleh seorang wanita bernama Catherine Hettinger yang menderita penyakit otot. Awalnya ia membuat permainan itu untuk melatih otot tangannya. Idenya adalah membuat mainan seukuran telapak tangan saja. Namun setelah itu ia membuatnya untuk membantu anak-anak supaya mudah berkonsentrasi terutama bagi penderita ADHD.



2. Meski Populer, Penemunya Tak Dapat Keuntungan

Saat itu tepatnya pada 28 Mei 1993, Catherine Hettinger sempat mempatenkan mainan buatannya. Namun pada tahun 2005 ia tidak mampu memperpanjang hak patennya karena tidak memiliki uang. Saat itu dana yang dibutuhkan adalah sebesar USD 400 atau sekitar Rp 5,3 juta saat ini. 

Ternyata sepuluh tahun kemudian mainan buatannya menjadi mainan yang sangat populer di mana-mana. Sayangnya Catherine tidak dapat menikmati hasil sedikitpun karena ia tidak lagi memiliki hak patennya. Kasihan sekali ya



3. Dianggap mampu Mengurangi Stres

Konon mainan Spinner buatan Catherine tersebut bisa mengurangi stres dan membantu fokus penggunannya. Karena momentum yang dihasilkan mainan ini ketika berputar diyakini dapat memberikan kepuasan sensoris.

Ada beberapa laporan yang menceritakan bahwa Spinner itu memberikan manfaat juga pada orang yang mengidap ADHD, autisme, hingga masalah kecemasan. Namun demikian hal tersebut belum terbukti secaa ilmiah dan masih jadi perdebatan tentang dampak mainan tersebut.




4. Dilarang Peredarannya Di Beberapa Negara

Meski ada yang menganggap mainan tersebut memberikan manfaat kebaikan. Ternyata di beberapa sekolah ada yang melarang keberadaan mainan itu.

Mainan itu dicekal di sekolah-sekolah karena para murid yang tidak bijak dalam memainkannya. Di Amerika Serikat, sebanyak 63 sekolah menengah atas melarang murid-muridnya untuk membawa fidget spinner. Di sekolah di negara lain seperti di Inggris, Malaysia dan Singapura juga telah melarang siswanya untuk membawa mainan ini ke dalam kelas.



5. Harga Fidget Spinner Dari Murah Hingga Mahal 

Semua orang bisa memiliki Spinner tersebut karena harganya yang sangat murah yaitu mulai 7 ribuan. Namun jangan kaget bila anda juga akan menemukan mainan tersebut dengan harga yang sangat mahal mulai ratusan ribu hingga jutaan.





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »