Manusiawi - Betapa indahnya saat masa berpacaran dahulu. Jangankan berjalan berduaan, hanya mendengar suaranya lewat telpon saja sudah begitu indah. Saat itu impian yang paling indah adalah bisa hidup berdampingan sampai tua.
Dan tatkala impian itu terwujud tentu tiada hari paling membahagiakan selain hari itu. Wanita yang kita cintai kini resmi menjadi milik kita mendampingi hidup. Segala rencanapun disusun untuk menghadapi masa depan yang lebih indah.
Namun apa yang terjadi setelah pernikahan itu berlalu beberapa tahun. Kekurangan dan kelemahan istri tiba-tiba terlihat jelas sehingga sering memicu keributan. Wanita paling istimewa kini berubah menjadi wanita biasa saja bahkan terkadang menyebalkan di matamu.
Mungkin kau mengira itu semua karena dahulu salah memilih dia atau mungkin karena istrimu yang pandai menyembunyikan kekurangannya. Terlepas dari apapun penyebabnya, namun sebagai suami tidaklah begitu saja pantas menyiakan istri.
Berikut alasan kenapa seorang suami tidak boleh menyiakan istri :
Bayangkan saat engkau mulai tua dan mulai sakit-sakitan. Saat dirimu lemah tak berdaya di atas tempat tidur. Menurutmu, siapakah yang akan merawat dirimu. Apakah anak-anakmu yang sukses jadi manager, direktur atau pengusaha yang kau bangga-banggakan itu atau saudara-saudaramu yang hidup bersamamu sejak kecil ?
Ketahuilah, anakmu paling hanya datang sesekali saat libur kerja untuk menengok kondisimu, setelah itu mereka kembali pada pekerjaan dan keluarganya. Dan saudaramu mungkin pernah menengokmu sesekali membawa sedikit makanan lalu akhirnya merekapun bosan menjengukmu yang sakit berkepanjangan.
Hanya istrilah yang tinggal yang mau merawatmu selama seharian penuh setiap menitnya. Mulai dari menyiapkan pakaian, makanan bahkan mandimu. Dialah satu-satunya manusia yang rela menyuapimu, memandikanmu, membersihkan kotoranmu di atas tempat tidur dan bahkan menceboki dirimu yang sakit dan lemah itu.
Anakmu yang sukses kaya raya mungkin akan memasukanmu ke Rumah Sakit termahal. Tapi apakah kamu sanggup sendirian di sana tanpa ada yang menemani. Siapa yang mau menemani selama 24 jam di sana kalau bukan istrimu.
Apakah para dokter dan perawat yang kau bayar mahal itu mau bersabar melayani kecerewetan dirimu yang sakit dan tua itu. Yang sedikit-sedikit merengek mengeluh karena rasa sakit dan bosan yang kau alami.
Kenyataannya Istrimulah kelak yang akan siap bersabar menjadi keranjang menampung segala macam keluhan dan omelanmu.
Kenyataannya Istrimulah kelak yang akan siap bersabar menjadi keranjang menampung segala macam keluhan dan omelanmu.
Padahal istri juga manusia yang butuh perhatian dan kasih sayang. Namun ia rela memilih sibuk memberi perhatian dan kasih sayang padamu daripada keinginan dirinya.
Maka sayangilah istrimu saat dirimu masih muda, kuat dan mampu saat ini. Kelak istrimu akan membalas berkali lipat rasa sayang dan cintamu padanya.
Tidak ada pria yang salah memilih jodoh. Yang ada adalah pria yang tidak mensyukuri jodoh yang diberikan Tuhan padanya.