Manusiawi.com - Akhirnya Kementerian Pendidikan di Kota Therwil Swiss mengeluarkan aturan yang membolehkan siswa muslim lelaki yang tidak ingin bersalaman dengan guru perempuan.
Menurut surat kabar the Straits Times, Selasa (5/4), aturan itu dibuat setelah dua siswa laki-laki mengajukan keberatan atas kebiasaan bersalaman antara murid dan guru di Swiss. Menurut mereka tradisi itu bertentangan dengan ajaran Islam yang mereka anut jika yang diajak bersalaman adalah guru perempuan.
Mereka berpendapat bahwa Islam tidak mengizinkan kontak fisik dengan lawan jenis kecuali dengan wanita dari anggota keluarga dekat.
Namun Keputusan Kementerian Pendidikan itu rupanya sempat memicu protes di Swiss. Felix Mueri, Ketua Komisi Bidang Pendidikan, Sains dan Budaya di parlemen mengatakan salaman adalah bagian dari tradisi Swiss.
"Itu adalah tanda penghormatan dan kesopanan," kata dia kepada portal berita 20Minuten.
gambar ilustrasi
Dalam ajaran Islam, memang bersalaman dengan yang bukan muhrim adalah dosa besar. Sebagaimana tercantum dalam hadist "Dari Ma’qil bin Yasar, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).