Ramadhan tahun ini merupakan momentum kebangkitan warga muslim inggris menunjukan kepatuhannya pada agama namun juga bermanfaat bagi sesama.
Hasilnya tiga juta Muslim Inggris diakui telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian Inggris. Konsumen Muslim menghabiskan sekitar 20 miliar pound sterling (setara Rp340 triliun), yang sebagian besar dikeluarkan selama Ramadan.
Selain itu, Muslim Inggris juga disebut sebagai "top charity givers", atau pemberi amal terbanyak di negaranya.
Seperti diberitakan Independent, Kamis, 7 Juli 2016, pada tahun ini ada banyak kegiatan yang dilakukan warga Muslim di Inggris selama Ramadan. Diantaranya acara Iftar (buka puasa) yang diadakan banyak komunitas di seluruh negeri, untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai budaya dan latar belakang. Momen ini juga dimanfaatkan untuk membuat persahabatan baru dengan orang lain.
Di Lambeth Palace, Uskup Agung Canterbury mengadakan sebuah acara buka puasa, yang diikuti oleh berbagai masyarakat lintas agama, termasuk Kepala Rabbi dan Wali Kota London, Sadiq Khan.
Terkait kepedulian atas pengungsi di berbagai negara, Muslim Inggris juga mengumpulkan sumbangan amal untuk membantu para tunawisma, memberikan paket bantuan makanan, sumbangan dana untuk pengungsi Suriah dan membangun sumur di beberapa wilayah Afrika dan Asia.
"Kami berdiri dengan solidaritas bagi 1,8 miliar masyarakat Muslim yang berdoa selama Idul Fitri, untuk perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran semua manusia, di Inggris dan di seluruh dunia," kata Khan.
Dalam Al QUran sendiri tercantum perintah untuk saling berbagi bagi setiap muslim, yaitu Surah Al Baqarah, Ayat 215, Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya