Seorang mulia bernama Nabi Sulaiman AS ini bukan hanya seorang Nabi namun beliau juga seorang Raja. Bukan sekedar raja biasa yang memimpin kerajaan pada umumnya yang dipimpin manusia lain. Kerajaannya bahkan meliputi manusia, tumbuhan bahkan jin takluk di bawah pemerintahannya.
Pasukannya bahkan bukan hanya terdiri dari para manusia yang gagah perkasa namun para jin saktipun adalah pasukan dalam kekuasaannya.
Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa anak buah Nabi Sulaiman AS dari golongan Raja Jin nan sakti ternyata bisa dikalahkan oleh seorang rakyat biasa karena amalannya.
Lebih lengkapnya bisa dilihat dari kisah berikut. Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu hari Nabi Sulaiman AS didatangi seekor burung dara betina dengan maksud memohon keadilan, lalu burung dara tersebut berkata “Ya nabi Allah Sulaiman, saya datang menghadap anda untuk memohon keadilan atas perkara yang tengah saya hadapi “.
Lalu Nabi Sulaiman berkata : “ wahai burung apa yang bisa saya bantu, ceritakanlah masalah yang sedang kamu hadapi”.
Lalu burung dara tersebut menceritakan masalahnya : “ Saya adalah salah satu makhluk hidup yang juga butuh untuk berkembang biak meneruskan keturunan dengan cara bertelur, namun akhir – akhir ini ada seorang Yahudi yang selalu mengambil seluruh telur – telur saya tanpa tersisa, sehingga tidak ada lagi telur yang akan saya tetaskan, untuk itu saya memohon keadilan kepada anda selaku wakil Allah di bumi, bagaimana saya bisa meneruskan garis keturunan saya bila seluruh telur yang ada di ambil semua?”.
Sejenak nabi Sulaiman AS berfikir, lalu beliau memerintahkan pengawalnya untuk menghadirkan yahudi yang dimaksudkan si burung dara.
Tidak lama kemudian yahudi yang di maksud pun datang, lalu nabi Sulaiman AS segera bertanya tentang kebenaran cerita dari si burung dara, “wahai yahudi apakah benar bahwa kamu selalu mengambil seluruh telur yang dihasilkan si burung dara ini”.
Lalu dengan sejujurnya si yahudi pun menjawab “Benar tuanku, hamba selalu mengambil seluruh telur tersebut untuk makan kami sekeluarga karena memang kami sangat menyukainya”.
Kemudian nabi Sulaiman AS berkata : “bila seluruh telurnya kamu ambil maka burung dara ini tidak akan bisa meneruskan keturunannya, untuk itu demi keadilan seluruh makhluk, mulai hari ini kamu saya larang untuk mengulangi perbuatanmu, bila kamu mengulanginya suatu hari nanti maka demi Allah akan saya belah dua tubuhmu, bagian kiri tubuhmu akan saya letakkan di bukit bagian timur dan bagian kanan tubuhmu akan saya letakkan di bukit bagian barat”.
Setelah itu yahudi tersebut pun dipersilahkan untuk kembali pulang.
Selama berbulan – bulan kemudian si burung dara tersebut akhirnya bisa senang, dengan tenang dia bertelur dan menetaskan seluruh telur yang dihasilkan tanpa perlu kawatir diambil lagi. Namun pada suatu hari rupanya si yahudi sudah lupa akan ancaman yang pernah di katakan nabi Sulaiman AS padanya tempo hari. Dia kembali mengulangi perbuatannya yakni mengambil kembali seluruh telur yang di hasilkan burung dara itu.
Lalu kembali burung dara tersebut menghadap nabi Sulaiman AS dan berkata : “Tuanku, hamba hadir untuk menuntut dan sekaligus membuktikan tentang kebenaran ancaman anda kepada yahudi tempo hari bila dia kembali mengulangi perbuatannya dengan mengambil seluruh telur yang saya hasilkan”.
Mendengar itu lalu nabi Sulaiman AS memanggil salah satu Raja Jin yng perkasa dari bangsa Ifrit untuk menghadap, kemudian beliau berkata “Segera kamu datangi yahudi yang dimaksud burung ini, lalu kamu belah dua tubuhnya, kemudian bagian kiri tubuhnya letakkan di bukit sebelah timur dan bagian kanannya letakkan di sebelah barat”.
Nmun, tidak lama berselang Jin Ifrit yang diperintahkan tadi kembali namun dalam kondisi yang babak belur dan hampir mati. Melihat kondisi ifrit yang demikian nabi Sulaiman AS sangat terkejut, lalu beliau berkata : “Wahai ifrit, apa yang terjadi kepadamu, makhluk apa yang sanggup membuatmu jadi begini, kamu adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling perkasa di atas bumi, bahkan tidak muungkin bisa dicelakai oleh makhluk manapun yang ada di atas bumi ini”.
Lalu Ifrit tersebut pun berkata : “Tuanku, memang hamba adalah makhluk paling perkasa diatas bumi, dan tidak mungkin bisa dicelakai oleh makhluk manapun di bumi ini, tetapi hamba tidak habis fikir, sewaktu hamba akan melaksanakan tugas , hamba dihadang oleh dua malaikat yang sangat perkasa melindungi yahudi tersebut, hamba sudah menceritakan kepada mereka bahwa hamba mengemban tugas dari anda seorang nabi Allah, tapi mereka tidak memperdulikannya dan tetap mengusir saya, saya tidak kuasa melawan dan bila hamba tidak segera pergi niscaya hamba binasa saat itu juga”.
Mendengar cerita dari ifrit tadi nabi Sulaiman jadi tambah bingung, bagaimana bisa Allah melindungi seorang yahudi yang jelas-jelas melakukan kesalahan. Lalu nabi Sulaiman AS bertanya kepada Allah, lewat Jibril Allah menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Ternyata sewaktu si Yahudi dalam perjalanan menuju tempat burung dara itu bertelur, dia bertemu dengan seorang pengemis yang sangat kelaparan, pengemis tersebut meminta sedekah kepada yahudi agar sudi kiranya memberinya sedikit uang untuk makan . Lalu tanpa banyak komentar si yahudi memberi uang kepadanya, kemudian dia melanjutkan perjalanannya. Yahudi tersebut benar – benar tidak sadar atas sedekahnya tadi dan juga tidak mengetahui tentang manfaat sedekahnya serta tidak mengetahui atas bahaya yang sedang menunggunya , dia memberinya begitu saja karena kasihan melihat keadaan pengemis tadi.
Atas sedekahnya tadi, Allah membalasnya tidak dengan pahala saja tetapi di tambah dengan mengirimkan dua malaikatnya yang paling perkasa untuk melindungi yahudi tadi karena sebelumnya ada ancaman dari nabi Sulaiman AS atas dirinya bila dia mengulangi perbuatannya.
Karena Allah telah berjanji kepada seluruh manusia bahwa Dia tidak hanya menambah rejeki hambanya yang bersedekah, tetapi juga menjamin kesehatan, keberkahan rejeki serta keselamatan jiwa dan harta orang yang bersedekah dengan ikhlas, hanya karena Allah semata. Dan yahudi tersebut juga berhak atas manfaat dari sedekah yang telah dilakukannya, meskipun dia tidak menyadarinya. Allah Yang Maha Adil juga mengganti telur si burung dara.